Perkembangan Manchester
United dibawah Louis Van Gaal
Manchester
United salah satu tim besar dunia yang saat ini sedang mengalami penurunan
kualitas. Awal mula berasal dari ditinggalnya pelatih legendaris Sir Alex
Ferguson yang sudah menangani selama 25tahun lamanya dan diakhir musim 2012-2013
memutuskan pensiun karena umur yg sudah tidak muda lagi menginjak 80tahun.
Manchester
United mengutus pelatih baru sebagai suksesor Sir Alex dan ditunjuk langsung
oleh Sir Alex karena menurut ia, pelatih yg ditunjuk itu pantas mengisi kursi
kepelatihan MU meskipun suksesornya ini belom terbukti kualitasnya di tim
besar. Pelatih ini ialah David Moyes. Dan pada akhirnya David Moyes mengalami
pemecatan karena performa MU tidak kunjung membaik bahkan merosot ke peringkat
7 klasemen Liga Inggris pada musim 2013-2014. Padahal sebelumnya MU adalah
juara bertahan ditangan Sir Alex bahkan MU tidak masuk liga champions dan
menurunnya pendapatan akibat tidak bermain di liga champions.
Karena
kegagalan tersebut, pada musim 2014-2015 Manchester United sangat serius
menyeleksi pelatih yang bisa membawa MU ke performa terbaiknya kembali. Dan pada
akhirnya Manajemen MU memilih “Louis Van Gaal” yang sudah terbukti di klub-klub
besar bahkan negara Belanda pun pernah ia latih dan terbukti mampu membawa
Belanda berprestasi.
Pada
masa kepelatihan Van Gaal, MU sempat menjadi tim terbaik di pramusim sebelum
bergulirnya musim 2014-2015. Namun ketika Liga Inggris bergulir musim 2014-2015,
MU justru mengalami pasang surut permainan. Van Gaal masih mencoba-coba berbagai
formasi yang justru merugikan MU karena ini sudah mulai Liga Inggris yang
seharusnya ia sudah menentukan formasi ideal pada saat pramusim sebelum liga
inggris bergulir. Ia menerapkan formasi yang sama pada saat pramusim tapi gagal
karena ia tidak menyangka permainan di Liga Inggris keras dan selalu
mengandalkan fisik dan kecepatan. Berbagai formasi terus dicobanya. Mulai dari
3-4-3, 3-5-2, 4-4-2, dan 4,3,3. Di awal musim ia tetap ngotot menggunakan 3 bek
hingga pada akhirnya terus mendapat kritik dari para fans karena performa MU
tidak kunjung membaik dan meminta untuk menggunakan 4 bek. Di formasi dengan 3
bek membuat para pemain MU kesulitan beradaptasi dengan formasi baru karena
sudah terbiasa dengan formasi 4 bek, akibatnya permainan berantakan setiap
pekannya. Setelah terus mendapatkan kritik pedas dari para fans dan mantan
pemain MU, Van Gaal mencoba kembali formasi yang ideal untuk MU padahal sudah
memasuki pertengahan musim yang seharusnya sudah mempunyai formasi terbaik di
skuatnya. Ia kemudian mencoba formasi 4-4-2 yg sudah menjadi kebiasaan MU
dibawah kepelatihan Sir Alex. Namun di formasi tersebut permainan MU menjadi
monoton dan mudah dibaca oleh lawan. Van Gaal terus meracik formasi yang
menurutnya sangat pas dan akhirnya menentukan formasi 4-3-3. Di formasi ini
terbukti permainan MU jauh lebih membaik dari pertandingan sebelum-sebelumnya. Formasi
ini dipakai ketika melawan tim-tim tangguh dan benar-benar membuat permainan MU
mengesankan sehingga dapat mengalahkan tim tangguh dengan mudah, dimulai dari
Tottenham, Liverpool, dan Manchester City berhasil dikalahkan dengan mudah.
Tetapi sangat disayangkan formasi ideal ini baru ditemukan di masa akhir-akhir
musim 2014-2015. MU kini berada di posisi 4 klasemen liga Inggris, meskipun
tidak sanggup juara tetapi setidaknya kembali masuk zona liga champions dan mampu
mengembalikan performa terbaik MU. Memang dari awal harapan realistis manajemen
MU dan Van Gaal adalah mengembalikan MU ke Liga Champions serta mengembalikan
ke performa terbaiknya.
Pada
akhirnya Van Gaal mendapat kepercayaan untuk terus menangani Manchester United
untuk musim-musim selanjutnya. Kita semua para fans berharap yang terbaik pada
Manchester United di musim-musim yang akan datang. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar